:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5213886/original/014152400_1746702486-WhatsApp_Image_2025-05-08_at_13.11.08.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta – Indonesia tak dimungkiri menjadi salah satu ekosistem startup paling dinamis di Asia Tenggara. Di tengah ketatnya kompetisi dan tuntutan inovasi, para pelaku startup lokal kini makin membutuhkan ruang untuk memperluas jejaring internasional mereka.
Untuk menjawab tantangan tersebut, MatchCAP Asia 2025 hadir sebagai jembatan strategis antara founder startup dan investor kelas dunia.
Diselenggarakan oleh Endeavor, acara yang digelar di Singapura ini mempertemukan lebih dari 240 peserta dari Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Eropa.
Memasuki tahun ketujuh pelaksanaannya, MatchCAP Asia 2025 mencetak rekor sebagai ajang pertemuan tatap muka terbanyak di Asia, dengan lebih dari 800 sesi yang dikurasi secara eksklusif.
“Perkembangannya sangat terasa—dari tahun ke tahun, antusiasme terhadap percakapan berkualitas antara founder dan investor terus tumbuh, dan dampaknya makin terlihat nyata,” tutur Regional Managing Director Endeavor untuk Asia Manny Ayala dalam siaran pers yang diterima, Jumat (9/5/2025).
Tahun ini, lebih dari 120 peserta berasal dari Indonesia dan Singapura, menjadikan Indonesia sebagai salah satu kontributor terbesar dalam ajang ini.
Adapun para peserta terdiri dari Endeavor Entrepreneur dan pendiri startup terpilih yang tengah mempersiapkan pendanaan dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.
Di sisi lain, investor yang hadir meliputi VC lokal dan regional, perusahaan ekuitas bertumbuh, hingga dana strategis yang membidik startup berdampak tinggi.
“Melalui MatchCAP, kami berharap dapat mendorong kolaborasi yang bermakna untuk mempercepat inovasi dan pertumbuhan ekonomi di Asia,” tutur Managing Director Endeavor Indonesia Monika Rudijono.
MatchCAP Asia sendiri bukan sekadar acara untuk menjalin jejaring, melainkan kegiatan yang dirancang untuk menghasilkan kolaborasi konkret. Mulai dari potensi pendanaan, kemitraan strategis, hingga peluang ekspansi regional.
Startup Indonesia Masih Menggiurkan untuk Jadi Sasaran Investasi
… Selengkapnya
Di sisi lain, pada akhir 2024, Endeavor Catalyst, salah satu modal ventura global yang berafiliasi dengan Endeavor, berhasil menduduki posisi investor tahap awal paling produktif di dunia dalam Fund Returners Index dari 50 modal ventura.
Endeavor Catalyst berhasil mengungguli modal ventura raksasa seperti Tiger Global dan SoftBank, berdasarkan data Kauffman Fund Returners Index periode Januari 2016-Juli 2024.
Prestasi gemilang Endeavor Catalyst ini dicapai dengan keberhasilan mencetak 59 perusahaan unicorn, 13 exit unicorn, serta total valuasi exit mencapai USD 24,36 miliar.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (30/11/2024), salah satu fokus Endeavor Catalyst memang pasar berkembang, terutama Indonesia. Mengingat ekosistem startup yang makin subur, Indonesia memiliki potensi besar bagi investasi.
Meski secara global di 2023, ada penurunan signifikan pada pendanaan modal ventura, tapi pasar berkembang seperti Indonesia terusmenunjukkan potensi besar sebagai pusat inovasi baru
“Meski sulit kembali ke pendanaan agresif seperti di tahun 2021, pasar berkembang seperti Indonesia memiliki potensi menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan di pasar berkembang,” tutur Executive Director Endeavor Indonesia Devina Hartono.
Strategis Keberhasilkan Endeavor Catalyst
… Selengkapnya
Keberhasilan Endeavor Catalyst ini tidak hanya berasal jumlah startup unicorn ini berhasil dicetak, tapi juga pada pendekatan yang sangat selektif dalam memilih startup.
Endeavor Catalyst hanya berinvestasi pada perusahaan yang dipimpin oleh Endeavor Entrepreneurs, yaitu pengusaha yang telah melalui proses seleksi ketat dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Selain itu, Endeavor Catalyst juga fokus pada efisiensi modal, profitabilitas bisnis, dan inovasi lintas sektor. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menghasilkan perusahaan yang tidak hanya besar, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat.
… Selengkapnya
Leave a Reply