:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5242673/original/014277900_1749037098-Screenshot_2025-06-04_183325.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Google Arts & Culture, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Kebudayaan, dan Griffith University Australia, resmi meluncurkan koleksi gambar cadas purbakala terbesar di dunia yang bisa diakses secara daring.
Kolaborasi ini menandai langkah revolusioner dalam pelestarian digital warisan arkeologi dan membuka jendela ke masa lalu manusia, mulai dari Sumatera hingga Papua.
Dikutip dari blog resmi Google, Kamis (5/6/2025), dalam proyek yang berlangsung selama lebih dari dua setengah tahun, tim arkeolog Indonesia dan Australia berhasil mendokumentasikan lebih dari 500 situs bersejarah di lebih dari 100 gua.
Hasilnya, hampir 600 gambar cadas beresolusi tinggi, 24 gua dalam tampilan 360 derajat, dan tujuh model gua dalam format 3D kini dapat dijelajahi siapa pun, di mana pun, melalui platform Google Arts & Culture.
Teknologi laser canggih digunakan untuk memindai dan mengarsipkan situs-situs purbakala tersebut. Salah satu temuan yang paling menggugah adalah gambar cadas naratif tertua di dunia, diperkirakan berusia lebih dari 51.000 tahun.
Proses Digitalisasi
Selain itu, ada pula penggambaran adegan berburu paling awal dan bukti praktik bedah prasejarah. Semuanya itu menjadi catatan penting dalam sejarah evolusi manusia.
Disebutkan, digitalisasi ini bukan hanya soal konservasi. Koleksi interaktif ini menjadi alat edukasi yang kuat, digunakan oleh dosen dan peneliti dalam dan luar negeri.
Dengan format yang imersif, mulai dari visual 3D hingga tur virtual 360 derajat, siapa pun kini dapat ‘melihat’ ke dalam gua-gua purbakala dan mempelajari narasi sejarah manusia secara langsung, lewat genggaman tangan.
Upaya Promosi Warisan Dunia
Sebagai bagian dari komitmennya dalam melestarikan warisan budaya dan memperkuat kerja sama global, Indonesia secara resmi mengajukan kawasan gua prasejarah Maros Pangkep masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Untuk diketahui, kawasan gua prasejarah Maros Pangkep tersohor dengan lukisan cadas purbakala tertuanya.
Langkah ini tidak hanya menegaskan peran Indonesia sebagai Negara Peserta Konvensi Warisan Dunia, tetapi juga memperkuat upaya pelestarian situs dengan nilai universal luar biasa yang menjadi bukti sejarah peradaban manusia.
… Selengkapnya
Leave a Reply