HOTJITU – Apa Itu WorldCoin? Proyek Digital Bos OpenAI yang Kini Dibekukan Izinnya di Indonesia

Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.

Liputan6.com, Jakarta – WorldCoin kini tengah menjadi sorotan publik. Alasannya, Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) mengumumkan telah membekukan sementara platform tersebut di Indonesia. 

Pembekuan itu dilakukan karena ada laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang melibatkan perusahaan tersebut. Bagi yang masih asing dengan WorldCoin, sosok di baliknya ternyata orang yang cukup familiar saat ini, yaitu bos OpenAI Sam Altman. 

Sam Altman bersama Alex Blania dan Max Novendstern mengumumkan proyek WorldCoin pada 2023. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sistem identitas digital global dan mata uang kripto universal.Lantas, apa itu Worldcoin?

WorldCoin memakai perangkat berbentuk bola yang disebut Orb untuk memindai iris mata pengguna dan menghasilkan kode unik terenskripsi. Data tersebut kemudian digunakan untuk menciptakan identitas digital unik yakni WorldID.

Dikutip dari Tech Target, Senin (5/5/2025), kode unik itu kemudian disimpan blockchain terdesentralisasi Worldcoin. Worldcoin mengklaim data biometrik dienkripsi dan dianonimkan, sehingga tidak dapat dilacak kembali ke identitas pengguna.

Selain itu, dengan teknologi yang dikembangkan ini, mereka dapat membedakan manusia dari bot atau akun palsu, sehingga layanan ini digadang-gadang bisa menjadi verifikasi identitas global. 

World menyebut identitas ini nantinya dapat mencegah aksi penipuan dan meningkatkan keamanan transaksi online. Namun, keamanan WorldID ini sendiri masih menjadi perdebatan, terutama soal penyimpanan biometriknya. 

Selain itu, WorldCoin disebut hadir membawa pendekatan yang berbeda dari para pendahulunya seperti Bitcoin dan Ethereum. Sebab, mereka menawarkan token tanpa tanpa memerlukan investasi dana di muka.

Jadi, proyek ini mendistribusikan token kepada individu di seluruh dunia, tanpa memandang status ekonomi atau negara asal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi langsung dalam sistem keuangan digital masa depan.


2 dari 3 halaman

Isu Privasi jadi Persoalan

Meski menjamin keamanan data pengguna, isu privasi masih menjadi hal yang menjadi sorotan dari WorldCoin. Terlebih, ada potensi penyimpanan data biometrik para pengguna. 

Mencoba menjawab persoalan tersebut, pada Mei 2024, WorldCoin pun sempat memperkenalkan sistem secure multi-party computation (SMPC). 

Perusahaan mengklaim, sistem ini mampu meningkatkan keamanan dan privasi data biometrik. Sistem ini disebut akan mengenkripsi data kode iris dan menyimpannya di beberapa lokasi berbeda, sehingga data tidak dapat didekripsi di satu tempat. 

Selain itu, sistem ini juga disebut efektif terhadap komputasi kuantum. Perusahaan juga menyebut data iris pengguna tidak disimpan secara terbuka.

Sebaliknya, mereka mengklaim bahwa data tersebut telah dihapus atau diamankan dengan enkripsi tingkat tinggi. Namun, pertanyaan soal keamanan data dan potensi penyalahgunaannya masih menjadi sorotan sejumlah pihak, terutama regulator. 

 

3 dari 3 halaman

Kontroversi WorldCoin

Sejak diluncurkan, Worldcoin telah menghadapi berbagai kontroversi dan tantangan hukum di beberapa negara. Salah satu yang menjadi perhatian adalah tentang pengumpulan data biometrik dan potensi pelanggaran privasi.

Untuk itu, beberapa negara menyatakan telah menangguhkan izin layanan WorldCoin. Pada 2024, Portugal sempat meminta WorldCoin untuk menangguhkan pengambilan data biometrik selama 90 hari. 

Selain Portugal, negara lain yang juga sempat melakukan hal serupa adalah Spanyol, Kenya, Hong Kong hingga Brasil. Terbaru, Indonesia juga mengikuti langkah yang sama. 

Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, langkah ini bersifat preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko dalam ruang digital.

“Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Minggu (4/5/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *