HOTJITU – Temuan Baru Ungkap Peluang Kehidupan Alien di Bulan Saturnus Titan, Seperti Apa?

Foto Titan, si bulan Saturnus, yang diambil dari wahan NASA Cassini (NASA)

Liputan6.com, Jakarta – Titan, salah satu bulan Saturnus, telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Hal itu bukannya tanpa alasan, karena bulan itu memiliki sungai, danau, bahkan laut yang terbuat dari metana dan etana cair, serta lautan air di bawah permukaannya.

Dengan kondisi tersebut, Titan pun disebut-sebut sebagai kandidat kuat tempat kehidupan alien atau organisme di luar Bumi bisa berkembang.

Kendati demikian, sebuah studi baru mengungkap kalau kemungkinan adanya kehidupan di Titan jauh lebih kecil dari yang dibayangkan.

Untuk diketahui, seperti dikutip dari Space.com, Rabu (30/4/2025), Titan memang terbilang unik, karena memiliki kandungan organik yang berlimpah, berbeda dari bulan es lainnya.

Berbekal kondisi tersebut, sejumlah peneliti pun berasumsi, kalau satelit Saturnus itu tak akan kekurangan sumber makanan yang bisa menopang kehidupan.

Berdasarkan misi Cassini dari NASA yang telah terbang melewati Titan lebih dari 100 kali, serta wahana Huygens milik Eropa yang mendarat di sana pada 2005, atmosfer bulan tersebut memang dilaporkan dipenuhi reaksi fotokimia kompleks.

Reaksi tersebut membentuk molekul organik yang berpotensi menjadi blok pembangun kehidupan, lalu mengendap di mengendap di permukaan Titan dan ada kemungkinan melewat proses geokimia untuk mengalir ke lautan bawah tanah.

Kendati demikian, tim peneliti dari Departemen Ekologi dan Biologi Evolusi Universitas Arizona baru-baru ini menyebut kalau kondisi itu mungkin tidak benar-benar bisa terjadi.

“Tidak semua molekul organik ini bisa menjadi sumber makanan,” tutur pemimpin penelitian Antonin Affholder. Alasannya, lautan satelit Saturnus itu sangat besar, dan pertukaran material antara permukaan dan lautan sangat terbatas.


2 dari 3 halaman

Metode Para Peneliti

Tim peneliti itu pun menggunakan pemodelan bioenergetik, yakni metode simulasi matematis untuk menghitung energi kimia dalam sistem biologis.

Mereka pun mencari skenario realistis bagaimana kehidupan bisa muncul di Titan. Hasilnya, skenario yang paling mungkin terjadi adalah proses sederhana yang sudah dikenal di Bumi, yakni fermentasi.

“Fermentasi kemungkinan muncul sangat awal dalam sejarah kehidupan Bumi dan tidak memerlukan mekanisme spekulatif,” tutur Antonin.

Fermentasi memungkinkan mikroba memecah molekul organik tanpa memerlukan oksigen, kondisi yang mirip lingkungan Titan yang minim oksigen.

 

3 dari 3 halaman

Hasil Simulasi

Kemudian dengan menggunakan glisin, asam amino paling sederhana yang umum di tata surya, para penelit pun melakukan simulasi. Lalu, simulasi itu menujukkan kalau kehidupan mikroba berbasis fermentasi mungkin saja ada di Titan.

Kendati demikian, kondisi itu terkendala satu hal yakni hanya sebagian kecil bahan organik dari permukaan yang diperkirakan mencapai lautan bawah tanah Titan.

Hal itu membuat populasi mikroba yang mungkin ada diperkirakan sangat kecil, hanya beberapa kilogram.

Untuk itu, para peneliti membuat hipotesis kalau invetaris organik Titan yang kaya mungkin tidak sepenuhnya tersedia untuk mendukung kehidupan seperti yang diperkirakan.

Dengan populasi mikroba yang begitu sedikit, para peneliti pun menyebut, upaya mendeteksi kehidupan di Titan akan menjadi tantangan besar untuk misi eksplorasi masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *