:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/971553/original/024164100_1440977167-samsung.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Setelah melewati tahun 2024 yang penuh tantangan, Samsung Foundry kini mengambil berbagai langkah untuk segera mengembalikan Exynos ke pasar. Salah satu upaya terbaru mereka adalah memanfaatkan model AI baru dari Meta AI, yaitu Llama 4.
Sebelumnya, Samsung mengandalkan AI buatan internal untuk mendukung bisnis semikonduktornya. Namun, kemampuan AI tersebut dinilai masih kalah dibandingkan dengan model AI eksternal yang tersedia.
Mengutip PhoneArena, Selasa (29/4/2025), dengan mengadopsi Llama 4, Samsung menunjukkan keseriusannya dalam menjadikan Exynos sebagai pilar utama bagi perangkat masa depannya.
Llama 4 akan digunakan secara lokal di dalam lingkungan Samsung tanpa koneksi ke jaringan eksternal guna meminimalisir risiko kebocoran data.
AI ini akan membantu karyawan dalam berbagai tugas, mulai dari pengelolaan dokumen hingga desain chipset. Samsung berharap pemanfaatan Llama 4 dapat mempercepat upaya mereka mengembalikan Exynos ke performa yang optimal.
Samsung Foundry juga baru-baru ini berhasil menstabilkan produksi chipset 3 nm dan kini bersiap mengembangkan proses 2 nm.
Setelah terpaksa memakai Snapdragon untuk seluruh model Galaxy S25, Samsung berambisi memperkenalkan Exynos 2600 bersama peluncuran Galaxy S26. Kemajuan signifikan pun tengah dilakukan untuk Exynos 2600 berbasis 2 nm tersebut.
Samsung Ikuti Jejak Apple dalam Membangun Ekosistem Chip Mandiri
… Selengkapnya
Sementara pesaing utama Samsung, Apple, telah lama menggunakan chip buatannya sendiri, Apple Silicon, untuk produk seperti iPhone, Mac, dan MacBook.
Tahun ini, Apple juga memperkenalkan modem seluler pertamanya untuk iPhone 16e, sebagai bagian dari langkah besar menuju kemandirian penuh.
Samsung pun bercita-cita mengikuti jejak ini, memperkuat lini Exynos yang sebelumnya kerap tertinggal dari Snapdragon.
Dukungan untuk Exynos Semakin Kuat
… Selengkapnya
Banyak pihak menyatakan dukungannya terhadap upaya Samsung dalam mengembangkan Exynos.
Mereka meyakini bahwa dengan menggunakan chipset buatan sendiri, Samsung berpotensi mencapai sinergi optimal antara perangkat keras dan perangkat lunak, serupa dengan pendekatan yang dilakukan Apple.
Keunggulan iPhone dan Mac dalam hal performa tinggi serta efisiensi daya yang luar biasa dinilai sebagai hasil dari pengembangan chip internal mereka.
Dengan memanfaatkan kekuatan AI seperti Llama 4, ada keyakinan bahwa Samsung tidak hanya mampu membawa Exynos ke tingkat yang setara, tetapi bahkan bisa melampauinya di masa depan.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik
… Selengkapnya
Leave a Reply