:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5235422/original/055571300_1748419672-Fanly_Tanto__Country_Director__Indonesia__Google_Cloud.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Dalam gelaran Google Cloud Summit Jakarta 2025, Google Cloud bersama Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) resmi meluncurkan program akselerator bertajuk “Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused”.
Inisiatif dari Google Cloud ini dirancang khusus untuk mendukung pertumbuhan startup Indonesia yang mengembangkan produk berbasis AI generatif dan AI agentic sebagai teknologi inti.
Program ini menjadi bagian dari inisiatif strategis “Bangkit Bersama AI” milik Google, dengan target membina 100 startup AI potensial dari Indonesia hingga tahun 2030.
Program perdana akan dimulai pada September 2025, dengan pendaftaran gelombang pertama dibuka untuk 20 startup Indonesia. Menariknya, program ini bersifat equity-free, artinya peserta tidak perlu melepas saham untuk ikut serta.
“Jika startup lokal dapat memanfaatkan platform Google Cloud secara optimal, termasuk teknologi AI dan analitik data, potensi ekonomi yang bisa dihasilkan mencapai Rp 990 triliun pada 2030, menurut riset Public First,” tutur Country Director Google Cloud Indonesia Fanly Tanto dalam siaran pers yang diterima, Rabu (28/5/2025).
Dapatkan Akses Teknologi Kelas Dunia
… Selengkapnya
Startup yang terpilih akan memperoleh akses eksklusif ke AI technology stack Google Cloud, kredit cloud hingga USD 350.000, serta pelatihan langsung dari para ahli Google dan mitra ekosistem.
Fasilitas pelatihan akan dilakukan di Digital Innovation Hub Komdigi, dilengkapi dengan sesi mentorship dari nama-nama besar seperti Google Ads, Android, Alpha JWC Ventures, hingga Monk’s Hill Ventures.
Tidak hanya itu, peserta juga berkesempatan mempresentasikan produk mereka dalam Demo Day, untuk membuka jalan menuju kemitraan dan pendanaan lanjutan.
Kontribusi Strategis bagi Indonesia Emas 2045
… Selengkapnya
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyambut positif inisiatif ini sebagai bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Ia menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, dengan teknologi seperti AI diharapkan menjadi pendorong utama kemajuan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Startup akan mendapat akses ke teknologi kelas dunia untuk menciptakan inovasi AI yang bermanfaat di sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga layanan sosial,” ujar Meutya.
Sejauh ini, Indonesia menyumbang lebih dari 25 persen dari total peserta dalam program Google for Startups Accelerator di Asia Tenggara.
Sebanyak 57 startup Indonesia telah lulus dari program ini, termasuk nama-nama besar seperti Gojek, NOICE, Aruna, Sekolah.mu, dan Kata.ai.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik
… Selengkapnya
Leave a Reply